Hal yang paling ngenes adalah ketika kita digantungin. Dilema antara menetap atau pergi. Jika memilih untuk tetap, kita harus menolak orang lain yang mungkin sayang banget sama kita. Tapi kalau memiih pergi, takutnya orang yang kita sukai sebenernya juga suka sama kita (Kalo yang ini pedemeternya agak tinggi).
Aku tak tahu apa yang kurasakan sekarang. Sedih? Tidak. Galau? Emm, bukan sih.. Tapi kalau bukan galau namanya apa, ya? Yang aku tahu aku masih sayang.
Ah, ayolah hilang kalau perasaannya juga hilang! Plis! Tapi gimana caranya?
Dari dulu aku berharap, "Tuhan, kalau dia benar tidak menyayangiku lagi, biarkan dia pergi dan cepat mendapatkan penggantiku agar rasaku juga cepat hilang". Aku selalu berharap seperti itu supaya aku tidak merasa digantung oleh orang itu. Mungkin itu satu-satunya obat buatku.
Oh, i wish you know this... Its so sad if you know that...
-(Mine, Yours, Ours)-
Don't read it because (you will know why) Sincerely author, @pradinaah
Sabtu, 02 Juni 2012
Minggu, 27 Mei 2012
Ini Janjiku
Ya, ini janjiku. Dulu kau pernah minta aku untuk gambarin kamu, kan? Dan kamu pikir aku nggak bisa. That's okay, but i have to try this. And now i think you've been forgotten of this. Right?
Mungkin nggak mirip banget, tapi aku sudah berusaha untuk ini. Nggak jelek-jelek amat kan? :)
Satu hal yang masih membuatku resah. Aku ingin memberikan gambar ini untuknya sebagai penuntasan janji, tapi aku takut dikira ngejar-ngejar dia lagi. :s
Mungkin nggak mirip banget, tapi aku sudah berusaha untuk ini. Nggak jelek-jelek amat kan? :)
Satu hal yang masih membuatku resah. Aku ingin memberikan gambar ini untuknya sebagai penuntasan janji, tapi aku takut dikira ngejar-ngejar dia lagi. :s
Jumat, 18 Mei 2012
Surat dari Bumi
Di pematang sawah aku membisu
Rumput bergoyang seolah ingin mebisikkan tangis
Angin laut tak sampai menceritakan
Hembusan udara menahan isak
Bumi memberiku surat, isyarat
Ketika manusia menggerogoti
Meracuni
bumi
Mencabuti
alamnya
Menanaminya
dengan kotak berbahaya
Mereka
melakukan itu seolah tak berdosa
Bumi menahan sakit
Tak jarang ia bergetar
Tak jarang ia menangis
Tak jarang ia berdahak
Dan itu semakin sering karena kita semakin menyakitinya
Tak
tahu lagi hari yang pasti
Hidup
terasa ingin mati karena selalu disakiti
Tuhanpun
menjadi sandaran hati
Sampai
kapan?
Aku
tak tahanlagi
Selasa, 15 Mei 2012
Pernah Merasakan Hal yang Serupa?
Mungkin ini sebuah misteri otak, brain connecting (bahasaku) atau apalah ini. Aku punya satu permasalahan serius yang bisa bikin salah paham.
Sebenarnya...
Sebenarnya...
Gini ceritanya.
Aku selalu bingunng akan hal ini. Apa dia kirimi aku telepati? Ah, emangnya ada hubungan batin ya? Kayaknya aku baru sebentar sama dia.
Aku merasa aneh bener bener aneh karena satu hal itu. Ketika aku bikin status/tweet, ok fine. Tapi kenapa pas buka profilnya dia, JEGLENG tema updatean aku dan dia itu sama! misal : sama-sama bicarain astronomi, sama-sama bicarain semut, sepeda, dan pernah statusku sama statusnya dia kalo digabungin malah jadi obrolan padahal updatenya bareng (selisih detik) dan nggak ada yang namanya bales-balesan status.
Segitunya kah?
Dan yang lebih nyesek lagi mesti dia yang update duluan. Aku ga berusaha copas tema yang dia omongin tapi emang bener sebelum dia update, otakku udah setting kalo mau bikin status itu. Oh My God, sudah berulang kali hal ini terjadi bahkan hampir setiap dia update status/tweets.
Kenapa malah jadi aku yang ribut sih? Rasanya pengen nabok pipi sendiri. haha
Pertanyaan yang sering kupetik,
Sebenarnya...
Sebenarnya...
Gini ceritanya.
Aku selalu bingunng akan hal ini. Apa dia kirimi aku telepati? Ah, emangnya ada hubungan batin ya? Kayaknya aku baru sebentar sama dia.
Aku merasa aneh bener bener aneh karena satu hal itu. Ketika aku bikin status/tweet, ok fine. Tapi kenapa pas buka profilnya dia, JEGLENG tema updatean aku dan dia itu sama! misal : sama-sama bicarain astronomi, sama-sama bicarain semut, sepeda, dan pernah statusku sama statusnya dia kalo digabungin malah jadi obrolan padahal updatenya bareng (selisih detik) dan nggak ada yang namanya bales-balesan status.
Segitunya kah?
Dan yang lebih nyesek lagi mesti dia yang update duluan. Aku ga berusaha copas tema yang dia omongin tapi emang bener sebelum dia update, otakku udah setting kalo mau bikin status itu. Oh My God, sudah berulang kali hal ini terjadi bahkan hampir setiap dia update status/tweets.
Kenapa malah jadi aku yang ribut sih? Rasanya pengen nabok pipi sendiri. haha
Pertanyaan yang sering kupetik,
"Ada apa dengan otakku?" -_-
Setelah Kita Tutup Kisah Kita (Pilihan Hati)
Aku, seorang anak berumur 13 tahun. Namaku Anis. Yah, aku baru pernah berpacaran satu kali. Sebenarnya sih ingin dilanjutkan, tapi Tuhan nyetop dulu. Aku tahu Ia akan beriku yang terbaik. :)
Semenjak Bulan Maret 2012 lalu, aku mulai berfikir. Tuhan membukakan pikiranku untuk menatap masa depan. Oh WOW! I think it was so amazing, Guys. I never felt it before. Aku bangkit dan merasa ingin menunjukkan ke semua orang bahwa " I CAN DO MY BEST, THE BEST OF THE BEST!". Mungkin Tuhan telah membukakan jalan untukku setelah aku terlarut dalam kisah asmara yang kini tinggal kenangan.
Semakin hari hatiku semakin tenang, kemudian aku ingin sekali membaca buku. Sampailah aku di sebuah toko buku terbesar di kotaku. Rencana aku ingin membeli buku-buku tentang mindset, yah buku-buku psikologi lah istilahnya.
Di deretan buku-buku psikologi, aku tertarik denga sebuah buku. Covernya unik dan membuatku penasaran. Oke, aku menggenggamnya. Kemudian, aku melihat-lihat lagi buku yang lain. Huh, buku yang kutemui ini sama sekali tak membuatku tertarik dan gregetnya kurang tapi entah mengapa aku mengambil buku itu.
Kini aku memiliki dua pilihan : buku yang kusukai, atau buku yang disukai tanganku. Aku bertanya dulu kepada bapak, karena beliau yang membayari buku-buku yang kubeli. Nah udah deh. Beliau awalnya hanya menyuruhku untuk membeli cukup 1 buku saja, tapi akhirnya beliau mau deh membelikan kedua buku itu kepadaku. Finally, setelah ngeret ngeret bapak biar mau beliin aku buku akhirnya dapet. Thanks Daddy :*
Pertama, kubuka buku yang disukai tanganku. Oh God, ini terlihat membosankan sekali. Putih, rapi, dan bersih. Tapi akhirnya kucicip sedikit kata-katanya.Cantik nian. Baik, kini aku mulai ketagihan. Buku itu adalah cemilan paling enak seumur hidup.
Tiap hari aku membacanya. Buku itu menyadarkanku akan banyak hal. Membuatku mengoreksi diri sendiri. Membantuku menghargai diri sendiri. Judul bukunya adalah "Terapi Berfikir Positif" yang dikarang oleh Dr. Ibrahim. Subhanallah, dan Tuhan membesitkanku pada pilihan SMA besok.
Akhirnya buku itu selesai kubaca dan kini aku dalam masa jomblo baca buku. Oh iya, masih ada satu buku yang pada mulanya lebih kusukai.Kubuka buku itu namun tak ada greget lagi buat bacanya. Dan yang lebih ngenes adalah, sampai sekarang buku itu belum kubaca 100%.
Hikmah yang kugapai :
Semenjak Bulan Maret 2012 lalu, aku mulai berfikir. Tuhan membukakan pikiranku untuk menatap masa depan. Oh WOW! I think it was so amazing, Guys. I never felt it before. Aku bangkit dan merasa ingin menunjukkan ke semua orang bahwa " I CAN DO MY BEST, THE BEST OF THE BEST!". Mungkin Tuhan telah membukakan jalan untukku setelah aku terlarut dalam kisah asmara yang kini tinggal kenangan.
Semakin hari hatiku semakin tenang, kemudian aku ingin sekali membaca buku. Sampailah aku di sebuah toko buku terbesar di kotaku. Rencana aku ingin membeli buku-buku tentang mindset, yah buku-buku psikologi lah istilahnya.
Di deretan buku-buku psikologi, aku tertarik denga sebuah buku. Covernya unik dan membuatku penasaran. Oke, aku menggenggamnya. Kemudian, aku melihat-lihat lagi buku yang lain. Huh, buku yang kutemui ini sama sekali tak membuatku tertarik dan gregetnya kurang tapi entah mengapa aku mengambil buku itu.
Kini aku memiliki dua pilihan : buku yang kusukai, atau buku yang disukai tanganku. Aku bertanya dulu kepada bapak, karena beliau yang membayari buku-buku yang kubeli. Nah udah deh. Beliau awalnya hanya menyuruhku untuk membeli cukup 1 buku saja, tapi akhirnya beliau mau deh membelikan kedua buku itu kepadaku. Finally, setelah ngeret ngeret bapak biar mau beliin aku buku akhirnya dapet. Thanks Daddy :*
Pertama, kubuka buku yang disukai tanganku. Oh God, ini terlihat membosankan sekali. Putih, rapi, dan bersih. Tapi akhirnya kucicip sedikit kata-katanya.Cantik nian. Baik, kini aku mulai ketagihan. Buku itu adalah cemilan paling enak seumur hidup.
Tiap hari aku membacanya. Buku itu menyadarkanku akan banyak hal. Membuatku mengoreksi diri sendiri. Membantuku menghargai diri sendiri. Judul bukunya adalah "Terapi Berfikir Positif" yang dikarang oleh Dr. Ibrahim. Subhanallah, dan Tuhan membesitkanku pada pilihan SMA besok.
Akhirnya buku itu selesai kubaca dan kini aku dalam masa jomblo baca buku. Oh iya, masih ada satu buku yang pada mulanya lebih kusukai.Kubuka buku itu namun tak ada greget lagi buat bacanya. Dan yang lebih ngenes adalah, sampai sekarang buku itu belum kubaca 100%.
Hikmah yang kugapai :
"Pilihlah dia bukan dari bagaimana fisiknya, seberapa besar ketertarikan sesaat, namun pilihlah dia dari hati kecilmu ."
Senin, 14 Mei 2012
Penantian
Kututup mataku
Nian kurasa gemercik risauku
Tertoreh segala emosi
Dalam cengkram gulita malam
Kini ku beku
Kian lama kunanti warna darimu
Tak kunjung datang
Penantian ku akhiri
Nian kurasa gemercik risauku
Tertoreh segala emosi
Dalam cengkram gulita malam
Kini ku beku
Kian lama kunanti warna darimu
Tak kunjung datang
Penantian ku akhiri
Langganan:
Komentar (Atom)
.jpg)
.jpg)
.jpg)